DPRD Kampar Tinjau Progres Penataan Taman Kota Bangkinang, Anggaran Jadi Sorotan
Redaksi - Kampar
Senin, 29 Sep 2025 17:05 WIB

BANGKINANG (SN) – Ketua Komisi IV DPRD Kampar, Agus Risna Saputra, bersama rombongan meninjau progres proyek penataan Taman Kota Bangkinang, Senin (29/9/2025). Peninjauan dilakukan untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan tepat sasaran dan kualitas pembangunan sesuai harapan.
Selain soal anggaran, Komisi IV juga menyoroti alasan pembongkaran taman lama. Berdasarkan laporan camat dan warga, kawasan tersebut kerap disalahgunakan untuk aktivitas negatif.
“Ada laporan tempat itu jadi lokasi maksiat, bahkan ditemukan kontrasepsi. Karena itu dibongkar agar lebih terbuka dan tembus pandang,” ungkap Agus, politisi Partai Golkar tersebut.
Pihaknya juga mempertanyakan aset-aset taman lama yang sudah dibongkar. Beberapa fasilitas seperti bunga dan tanaman dipindahkan ke Stadion Tuanku Tambusai, sementara material yang dihancurkan sebagian akan dimanfaatkan kembali.
Dari hasil peninjauan, progres pekerjaan saat ini baru sekitar 35 persen. Namun, kontraktor berkomitmen menuntaskan pembangunan sebelum pertengahan Desember 2025, lebih cepat dari kontrak yang ditetapkan hingga 19 Desember.
Agus menegaskan agar kualitas pembangunan benar-benar diperhatikan.
“Anggaran besar ini harus dimanfaatkan maksimal. Kalau sampai roboh sedikit saja, kami akan tindak tegas. Jangan coba-coba mengurangi kualitas. Pengerjaan harus diawasi dengan baik,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan taman kota yang representatif sangat penting karena berada di jantung Kota Bangkinang, tepat di depan Balai Bupati Kampar.
“Kalau di pusat kota saja tidak terurus, tentu jadi malu. Jadi proyek ini memang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kampar, Afdal, meluruskan informasi terkait anggaran. Ia menegaskan bahwa dana Rp3,8 miliar bukan hanya untuk penataan Taman Kota, melainkan keseluruhan paket pekerjaan, termasuk pembangunan pedestrian di sekitar Masjid Islamic Center dan Jalan Ahmad Yani.
“Kalau untuk Taman Kota sendiri hanya sekitar Rp400–500 juta. Jadi bukan Rp3,8 miliar. Angka itu untuk keseluruhan paket, termasuk pelebaran jalan dan pembangunan drainase,” jelas Afdal.
Ia juga membantah adanya anggaran Rp1,8 miliar khusus untuk pembongkaran taman. “Itu tidak ada. Anggaran terbesar justru untuk drainase di persimpangan lampu merah, yang selama ini kerap tergenang. Kita selesaikan agar tidak banjir lagi,” tambahnya.
Afdal berharap penjelasan ini bisa meluruskan isu yang berkembang serta memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa penataan Taman Kota bukan hanya sekadar estetika, tetapi juga bagian dari peningkatan infrastruktur perkotaan Bangkinang.
Peninjauan tersebut diikuti oleh Ketua Komisi IV DPRD Kampar Agus Risna Saputra bersama anggota Warrit, Sukardi, dan Rahayu Srimulyani, serta didampingi Kadis PUPR Kampar Afdal, Kabid Cipta Karya Erizal, dan Surya.(ilh)