Sekda Kampar Hambali Kritik Terbuka Kebijakan Bupati Ahmad Yuzar: Banyak yang Cacat Hukum
Redaksi - Kampar
Kamis, 16 Okt 2025 17:36 WIB

BANGKINANG (SN) — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kampar, Hambali, melontarkan kritik terbuka terhadap sejumlah kebijakan dan tindakan Bupati Kampar Ahmad Yuzar. Dalam pernyataannya, Hambali menilai banyak keputusan yang diambil tidak sesuai prosedur dan berpotensi melanggar aturan hukum.
Salah satu yang disorot adalah uji kompetensi pejabat eselon II yang digelar secara mendadak tanpa koordinasi maupun dasar hukum yang jelas.
“Surat baru kami terima hari ini, besok langsung uji kompetensi. Saya saja belum dua tahun menjabat Sekda, seharusnya belum bisa dilakukan evaluasi seperti itu,” ujar Hambali.
Ia juga menilai kegiatan tersebut tidak efisien dan hanya menghabiskan anggaran daerah.
“Uji kompetensi ini hanya buang-buang uang daerah. Saatnya kita efisiensi, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Selain itu, Hambali menyoroti penggantian pengurus Korpri Kampar yang disebutnya cacat hukum karena tidak melalui mekanisme rapat anggota dan tanpa surat keputusan yang sah.
“Ada sekretaris koperasi yang dipaksa mundur tanpa surat resmi. Ini cacat prosedur, dan saya sebagai anggota akan menggugat,” ungkapnya.
Hambali juga menyoroti pengesahan APBD Perubahan yang dilakukan tanpa kehadiran bupati dalam rapat paripurna DPRD Kampar.
“Baik pengantar KUA-PPAS maupun pengesahan APBD Perubahan tidak dihadiri bupati. Ini cacat hukum,” katanya.
Tak hanya itu, ia mengungkap adanya dugaan penyimpangan dalam penyusunan RPJMD Kampar, termasuk kerja sama dengan pihak universitas yang dinilai tidak sesuai aturan.
“Saya diminta menandatangani dokumen padahal tidak ada PKS-nya. Saya menolak, karena itu tidak sah,” tegas Hambali.
Hambali juga menuding adanya pemborosan anggaran dalam pembelian mobil dinas baru senilai lebih dari Rp1,5 miliar.
“Bupati ini luar biasa, seperti malaikat di depan, tapi diam-diam beli mobil dinas mahal. Mari kita hemat, bukan boros,” ujarnya.
Ia pun mempertanyakan netralitas panitia seleksi (pansel) pejabat tinggi yang diduga memiliki hubungan keluarga dengan unsur pimpinan daerah.
Menutup pernyataanya, Hambali menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat kampar, karena ketika menjadi Pj. Bupati Kampar saya menunjuk Ahmad Yuzar sebagai Pj. Sekretaris Daerah bahkan mendukung Ahmad Yuzar sampai pencalonan Bupati Kampar.
"Saya minta maaf kepada masyarakat kampar, saya yang dulu mendukung beliau menjadi Pj. Sekretaris Daerah ketika saya menjadi Pj. Bupati Kampar. Ternyata karakter aslinya muncul sekarang" ucapnya.
Hambali menegaskan siap mundur dari jabatannya apabila kebijakan pemerintah daerah terus menyimpang dari aturan.
“Lebih baik saya pensiun dini daripada bekerja dalam sistem yang tidak benar,” tegasnya.
Sekda Kampar Hambali menyatakan tidak akan ikut dalam proses evaluasi yang dijadwalkan berlangsung besok. Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan siap mundur dari jabatannya apabila dianggap tidak lagi diperlukan.
Saat dimintai tanggapan mengenai hal tersebut, Bupati Kampar menyampaikan, bahwa dirinya belum bisa memberikan komentar lebih jauh.
“Saya belum tahu secara pasti. Kebetulan saya baru pulang dari acara bersama Pak Wamendagri di Pekanbaru,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah dirinya sudah mengonfirmasi langsung terkait pernyataan mundur tersebut, ia menjelaskan bahwa informasi yang beredar masih perlu ditelusuri lebih lanjut.
“Saya akan mencari tahu dulu kebenarannya. Terima kasih atas informasinya,” kata Ahmad Yuzar.(ilh)