Wabup Kampar Prihatin Kasus Dugaan Keracunan MBG, Tinjau Dua Sekolah Terdampak

Redaksi - Kampar

BANGKINANG (SN) — Wakil Bupati Kampar, Hj. Misharti, menyampaikan keprihatinannya atas kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa SD di Kecamatan Bangkinang Kota. Beberapa anak dilaporkan mengalami muntah-muntah, bahkan ada yang harus mendapat perawatan di rumah sakit.

“Pemerintah Kabupaten Kampar tentu sangat prihatin dengan kondisi ini. Hal seperti ini tidak boleh terulang lagi,” tegas Misharti, Rabu (3/9/2025).

Sebagai Ketua Satuan Tugas MBG Kabupaten Kampar, Misharti menekankan pentingnya kebersihan dan penerapan standar higienis oleh dapur penyedia makanan.

“SPPG harus benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik, menyediakan makanan sehat, bergizi, dan layak konsumsi. Itu wajib sesuai standar yang ditetapkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wabup bersama rombongan juga meninjau langsung dua sekolah terdampak, yakni SDN 006 Langgini dan SDN 005 Langgini.

“Banyak anak-anak kita yang muntah. Karena ini program baru dari pemerintah pusat melalui Presiden Prabowo, tentu ada kendala di lapangan. Tapi kita berharap tidak ada lagi masyarakat Kampar yang menjadi korban,” tambahnya.

Terkait pengawasan, Misharti menginstruksikan agar pihak sekolah berkoordinasi dengan puskesmas jika kasus serupa terjadi lagi.

“Di tiap kecamatan kita punya puskesmas dan camat. Jika ada kasus, segera bawa anak ke puskesmas atau hubungi kepala puskesmas agar bisa cepat ditangani,” jelasnya.

Misharti juga menegaskan bahwa meski pengelolaan MBG secara teknis berada di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) melalui SPPG, SPPI, dan korwil, Pemkab Kampar tetap bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.

“Anak-anak kita harus sehat, tumbuh dengan baik. Pengawasan adalah kunci utama,” tutupnya. (Ilh)